Makalah
Manajerial Tools PT. Frisian Flag Indonesia
Nama Anggota:
1. Adelia
Putri Yurista (1401194085)
2. Diana
Dayanti (1401194023)
3. Fakhira
Nendrawati S (1401194063)
4. Naifah
Nuraulia (1401194048)
5. Putri
Ellennasuhah (1401194003)
6. M.
Alif Maghriby (1401194010)
7. Mohamad
Nur Faizi (1401194047)
8. Dien
Yughni Akhmadi (1401194103)
Kelas: MB-43-03
TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2019
Kata
Pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-NYA,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan tanpa
kendala yang berarti. Dalam proses penyusunan makalah ini penulis tidak dapat
bekerja sendiri tanpa dukungan dari pihak lain, untuk itu di kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Yang Terhormat Ibu Riema selaku
dosen mata kuliah Manajemen bisnis yang telah memberikan kami tugas makalah ini
dan memberikan pembelajaran untuk kami dalam mata kuliah manajemen bisnis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama teman-teman yang
telah meluangkan waktunya untuk bekerjasama menyelesaikan makalah ini sehingga
kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas kelompok dari
mata kuliah Manajemen Bisnis dengan judul “Manajerial Tools PT. Frisian
Flag Indonesia”.
Penulis
sadar sepenuhnya bahwa penyusunaan makalah ini jauh dari kata sempurna,
mengingat penulis masih dalam tahap belajar sehingga masih banyak terdapat
kekurangan, maka penulis menerima kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tulisan-tulisan berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca sehingga dapat menambah pengetahuan kita.
Bandung, 20 November 2019
Penulis
Daftar
isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.2
Tujuan
BAB II ISI
2.1
Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
2.2
Penerapan SIM dan TI pada PT Frisian Flag Indonesia
BAB II PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Daftar
Pustaka
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Saat ini dunia telah
dimudahkan oleh kemajuan teknologi khususnya bidang teknologi komputer dan
sistem informasi. Hal ini memberikan efek tersendiri bagi dunia bisnis. Dengan
adanya teknologi tersebut membuat dunia semakin terasa kecil dan dapat diakses
melalui internet. Hal ini memudahkan setiap bisnis untuk dapat mengembangkan
sayapnya secara global, membuat produk nya mudah dikenal oleh seluruh
masyarakat dunia. Hal ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi manusia.
Dimana kita dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi secara efektif
dan efisien.
Dalam persaingan lingkungan bisnis yang
begitu kompetitif, perusahaan semakin menyadari manfaat potensial dari
penggunaan yang dihasilkan oleh Teknologi Informasi (TI) yang semakin cepat.
Banyak sekali manfaat yang didapat oleh perusahaan yang mengimplementasikan TI
kedalam proses bisnisnya.
Industri susu di Indonesia masih sangat
terbuka lebar bagi setiap perusahaan yang bergerak dalam industri tersebut, hal
ini dikarenakan pasar susu Indonesia masih sangat terbuka lebar, mngingat
Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah penduduk trbesar keempat di dunia
dan juga tingkat konsumsi susu di Indonesia yang masih rendah dibandingkan
dengan negara-negara lain.
Beberapa pemain di Industri susu di
Indonesia, antara lain PT Ultra Jaya Tbk. dengan merek susu Ultra, PT Frisian
Flag Indonesia dengan merek susu Bendera, PT Sari Husada Tbk. dengan merek susu
SGM, dan PT Japfa Comfeed Tbk. dengan dua merek, yaitu Yahuii dan Greenfields.
PT Nestle Indonesia dengan merek Nestle, dan PT Indomilk dengan merek Indomilk.
PT Frisian Flag Indonesia (FFI) memulai operasinya di Indonesia tahun 1971. FFI
memproduksi dan memasarkan produk susu segala jenis, mulai dari susu bubuk, susu
cair siap minum, hingga susu kental manis sebagai produk andalannya. PT. FFI
merupakan bagian dari Grup Royal Friesland Foods (sebelumnya Friesland Coberco
Dairy Foods) yang berkantor pusat di Belanda.Guna meningkatkan kompetensi serta
menopang kebutuhan bisnisnya yang berkembang, khususnya di PT Frisian Flag
Indonesia (PT.FFI), telah melakukan berbagai pembenahan di bidang TI.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana
Sejarah dan Perkembangan PT Frisian Flag Indonesia?
2. Bagaimana
penerapan SIM dan penggunaan Teknologi Informasi pada PT. Frisian Flag
Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Mengetahu
Sejarah dan Perkembangan PT Frisian Flag Indonesia.
2. Mengetahui
penerapan SIM dan penggunaan Teknologi Informasi pada PT. Frisian Flag
Indonesia.
BAB
2
ISI
2.1
Sejarah dan Perkembangan
Perusahaan
PT Frisian Flag Indonesia (FFI) adalah produsen produk-produk nutrisi berbasis susu untuk anak-anak di Indonesia dengan merek Frisian Flag, yang juga dikenal sebagai Susu Bendera. Pengalaman lebih dari 35 tahun menjadikan PT Frisian Flag Indonesia pemimpin dan perusahaan terkemuka di industri susu Indonesia. Sebagai anggota salah satu grup produsen susu terbesar di dunia Friesland Coberco Dairy Foods, PT Frisian Flag Indonesia pada tahun 1971 mulai memproduksi susu kental manis dan selanjutnya diikuti produk lainnya. Sebelumnya, PT Frisian Flag Indonesia berperan sebagai pengimpor susu kental manis yang diproduksi di Belanda. Semua ini dimulai pada tahun 1922 dengan merk susu Friesche Vlag atau yang lebih dikenal sebagai Susu Bendera diimpor dari Cooperative Condensfabriek Friesland di Belanda, yang kemudian berubah nama menjadi Royal Friesland Foods. Dalam perkembangannya, perusahaan ini mulai memproduksi susu bubuk pada tahun 1979, dan di bidang susu cair pada tahun 1991. PT FVI kemudian berubah nama menjadi PT Frisian Flag Indonesia (FFI) pada tahun 2002. Pada tahun 2008, perusahaan ini melakukan merger dengan perusahaan Campina dan membentuk organisasi kooperatif dengan nama Royal Friesland Campina.
PT Frisian Flag Indonesia memproduksi dan memasarkan berbagai macam produk-produk susu, beberapa diantaranya susu bubuk, susu cair siap minum, dan susu kental manis. PT Frisian Flag Indonesia berkomitmen untuk dapat menyediakan produk-produk berkualitas kepada konsumen dan mitra bisnis PT Frisian Flag Indonesia.
Saat ini produk susu bendera diproduksi
menggunakan bahan baku susu segar yang diperoleh dari peternak lokal seperti
GKSI (Gabungan Koperasi Susu Indonesia) yang merupakan kerjasama dan kebijakan
yang saling menguntungkan. Untuk menjalin kemitraan tersebut, PT Frisian Flag
Indonesia memberikan penyuluhan dan bantuan kepada peternak lokal untuk
menjamin ketersedian susu segar yang bermutu tinggi. PT Frisian Flag Indonesia
melakukan pengolahan susu menggunakan teknologi canggih yang ramah lingkungan
dan dengan pengawasan yang ketat untuk menjamin standar kebersihan dan kualitas
yang tinggi.
2.2 Penerapan SIM dan TI pada PT Frisian Flag Indonesia
1 .Perencanaan Sumber Daya
Perusahaan (Enterprise Resource Planning)
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem terpadu yang berbasis komputer yang digunakan untuk mengelola sumber daya internal dan eksternal yang berwujud aset, sumber daya keuangan, bahan dan sumber daya manusia. Ini merupakan arsitektur perangkat lunak yang bertujuan untuk memfasilitasi aliran informasi antara semua fungsi bisnis dalam batas-batas organisasi dan mengelola hubungan dengan para stakeholder luar.
Selama ini PT. Frisian Flag Indonesia megimplementasikan Prism sebagai sistem back office yang dipakai untuk penjadwalan produksi ataupun purchasing order. Akan tetapi PT.FFI tidak mengimplementasikan modul Material Resources Planning (MRP), sehingga monitoring pengadaan barang harus dicek langsung oleh user ke sistem, setelah itu user dari bagian pengadaan memutuskan kapan pengadaan bahan mentahnya harus dilakukan.
Sementara itu, untuk keperluan logistik hingga transportasi ditambahkan submodul tersendiri ke dalam Prism. Untuk memperoleh pelaporan, semua data harus dipindahkan ke aplikasi keuangan yang dipakai FFI. Untuk menggabungkan pelaporan dan sejumlah simulasi yang dianggap penting seperti manajemen akuntansi harus dikonversi ke format spreedsheet. Sementara sistem yang ada cenderung untuk melakukan pencatatan, ketimbang proses pengolahan yang lebih kompleks. Akibat belum terintegrasinya sistem secara otomatis tersebut, beragam persoalan pun muncul. Mulai dari pengadaan, produksi, hingga pengiriman dan penjualan produk. Sharing informasi tidak berjalan mulus dan perencanaan kolaborasi pun terhambat, padahal masalah kecepatan dan ketepatan data dalam informasi yang hendak disajikan merupakan sesuatu yang sangat penting.
Tanpa sistem yang terintegrasi dan otomatis, tidak mungkin dapat disajikan informasi yang sangat cepat, begitu pula penyusunan laporan dan simulasi prediksi untuk jangka waktu tertentu tidak mudah dillakukan untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan yang terkenal dengan merek susu bendera ini berinisiatif untuk mengaplikasikan electronic-Supply Chain Management (e-SCM) yang berjalan paralel dengan ERP. Tahap awal penerapan e-SCM di FFI dipararelkan dengan penerapan ERP, tujuannya untuk mendapatkan beberapa keuntungan pada saat yang bersamaan. Secara logika e-SCM membutuhkan dukungan ERP, baik dalam hal akurasi data maupun proses bisnis yang teruji.
Selanjutnya pada tahun 2005 FFI mulai mengimplementasikan sebuah sistem ERP baru (yakni SAP) untuk menggantikn Prism. Tahap awal impelementasi dilakukan pada fungsi SDM dengan modul struktur organisasi, personalia, time management dan payroll. Kemudian secara regional diterapkan secara bersama-sama modul penjualan, distribusi, produksi, finansial, dan lainnya. Persiapan yang matang, komitmen manajemen, dan partisipasi aktif karyawan membuat implementasi sistem ini berjalan dengan lancar.
A. Tujuan penggunaan ERP bagi PT.FFI
adalah :
1. Untuk
mengantisipasi pertumbuhan perusahaan yang terus berkembang. Menyajikan data
yang konsisten dan akurat sehingga meningkatkan visibilitas bisnis dan
kemudahan dalam pengambiln keputusan.
2. Mengintegrasikan
informasi diantara kantor dalam jaringan PT.FFI.
3. Mempermudah
dalam fungsi produksi, akuntansi, serta penjualan
4. perusahaan.
Sedangkan manfaat yang diperoleh yaitu efisiensi,
5. penghematan
biaya dan hubungan mitra yang kuat.
2. SAP
(System Application Product)
SAP adalah suatu software yang dikembangkan untuk mendukung perusahaan ini dalam menjalankan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif. SAP merupakan software Enterprise Resource Planning (ERP), yaitu suatu perangkat IT dan manajemen untuk membantu perusahaan merencanakan dan melakukan berbagai aktifitas sehari-hari. SAP ini terdiri dari beberapa modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul dalam aplikasi SAP dapat bekerja secara terintegrasi satu sama lain. Sistem SAP ini dikembangkan dengan tujuan untuk mengintegrasikan rangkaian proses bisnis yang dijalankan PT.Frisian Flag Indonesia. Sistem ini menjalankan satu database yang memungkinkan banyak departemen untuk berbagi informasi dan berkomunikasi satu sama lain
3 .Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management/SCM)
Supply Chain Management (SCM) dapat diartikan terdapat kata rantai dan kata pasokan/suplai. Jadi Supply Chain Management adalah suatu lingkaran yang saling berhubungan dalam rangka untuk mendapatkan barang-barang yang diinginkan dari pemasok. Secara garis besar Supply Chain Management (SCM) adalah suatu proses untuk mengintegrasi, mengkoordinasi, dan mengontrol pergerakan bahan baku menjadi produk jadi dan mengirimkannya kepada konsumen secara efektif dan efisien untuk mendapatkan keuntungan.
Menurut Simchi-Levi, David, Philip Kaminsky, dan Edith, Supply Chain
Management diartikan sebagai rangkaian pendekatan yang digunakan untuk
mengintegrasikan pemasok, produsen, gudang, dan toko secara efektif agar
persediaan barang dapat diproduksi dan didistribusi pada jumlah yang tepat, ke
lokasi yang tepat dan pada waktu yang tepat sehingga biaya keseluruhan sistem
dapat diminimalisir selagi berusaha memuaskan kebutuhan dan layanan.
A.Tujuam Strategi SCM
Tujuan dari SCM adalah untuk memastikan sebuah produk berada pada tempat dan waktu yang tepat untuk memenuhi permintaan konsumen tanpa menciptakan stok yang berlebihan atau kekurangan serta memberikan keuntungan besar bagi perusahaan. Melakukan efektifitas dan efisiensi mulai dari suppliers, manufacturers, warehouse, dan stores. Tujuan lainnya untuk meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi diantara rekanan Supply Chain Management (SCM) dan meningkatkan percepatan inventory.
Tujuan utama dari Supply Chain
Management (SCM) adalah :
1. Penyerahan/pengiriman
produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen
2. Mengurangi
biaya
3. Meningkatkan
segala hasil dari seluruh Supply Chain
4. Mengurangi
waktu
5. Memusatkan
kegiatan perencanaan dan distribusi
B. Pemeran Utama dalam SCM
Pemain utama dalam Supply Chain
Management (SCM) :
a.Supplier
Rantai
pada Supply Chain dimulai dari sini, yang merupakan sumber yang menyediakan
bahan pertama, dimana mata rantai penyaluran barang akan dimulai. Bahan pertama
dapat berupa bentuk bahan baku, bahan mentah, suku cadang dan barang dagang.
b.Supplier - Manufacturer
Rantai
berikutnya yaitu manufacturer yang merupakan tempat mengkonversi ataupun
menyelesaikan barang (finishing). Hubungan kedua mata rantai tersebut sudah
mempunyai potensi melakukan penghematan seperti inventory carrying cost dengan
mengembangkan konsep supplier partnering.
c.Supplier – Manufacturer –
Distribution
Dalam
tahap ini barang jadi yang dihasilkan disalurkan kepada pelanggan, dimana
biasanya menggunakan jasa distributor/wholesaler yang merupakan pedagang besar
dalam jumlah yang besar.
d.Supplier – Manufacturer –
Distribution – Retail Outlets
Dari
pedagang besar tadi barang disalurkan ke toko pengecer. Walaupun ada beberapa
pabrik yang langsung menjual barang hasil produksinya kepada costumer.
e.Supplier – Manufacturer –
Distribution – Retail Outlets – Customer
Customer
merupakan rantai terakhir yang dilalui dalam supply chain sebagai end-user.
C. Konsep pada SCM
Konsep pada Supply Chain Management (SCM), terdiri dari 5 komponen yang saling mendukung yaitu :
a. Supply Chain Replenishment
Proses
yang berkaitan dengan bagaimana para pemasok saling bekerja sama untuk
menyediakan produk-produk yang dibutuhkan oleh perusahaan sehingga memenuhi
target permintaan dan service level yang di tetapkan.
b. Collaborative Planning
Proses
yang memfokuskan diri pada aktivitas perencanaan yang berkaitan dengan operasi,
produksi, inventory, dan distribusi sehingga keseluruhan perusahaan yang
bekerja sama mengetahui obyektifitasnya masing-masing untuk mencegah adanya
konflik.
c.Collaborative Product Development
Proses
yang berkaitan dengan aktivitas penciptaan produk atau jasa yang membutuhkan
kerja sama antara berbagai mitra bisnis dengan perusahaan.
d. E-Procurement
Proses
pengadaan konvensional dimana pada aktivitas ini teknologi internet dan
prinsip-prinsip e-business benar-benar diterapkan.
e. E-Logistics
Sama
seperti e-Procurement, hanya saja proses ini berkaitan dengan aktivitas
manajemen pergudangan dan trasnportasi.
D. Aktivitas SCM
Pendekatan SCM antar-fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan
material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan barang jadi keluar
organisasi menuju konsumen akhir. Korporasi lebih berfokus dalam kompetisi inti
dan lebih fleksibel, mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas sumber
material mentah dan kanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan
sumber ke perusahaan lain yang terlibat dalam memuaskan permintaan konsumen.
E. Peralatan Fungsional pada Supply Chain Management (SCM)
Peralatan fungsional yang dimiliki
oleh SCM yaitu :
a. Demand Management / Forecasting
Perangkat
peralatan dengan menggunakan teknik-teknik peramalan secara statistic.
Perangkat ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil peramalan yang lebih akurat.
b. Advanced Planning and Scheduling
Suatu
peralatan dalam rangka menciptakan taktik perencanaan, jangka menengah dan
jangka panjang beserta keputusan-keputusan yang menyangkut pada sumber yang
harus diambil dalam rangka melengkapi jaringan suplai
c. Transportation Management
Suatu
fungsi yang berkaitan dengan proses pendistribusian produk dalam supply chain.
d. Distribution and Deployment
Suatu
alat perencanaan yang menyeimbangkan dan mengoptimalkan jaringan distribusi
pada waktu yang diperlukan. Dalam hal ini, Vendor Managed Inventory dijadikan
pertimbangan dalam rangka optimalisasi.
e. Production Planning
Perencanaan
produksi dan jadwal penjualan menggunakan taraf yang dinamis dan teknik yang
optimal
f. Available to Promise
Tanggapan
yang cepat dengan mempertimbangkan alokasi, produksi dan kapasitas transportasi
serta biaya dalam keseluruhan supply chain
g. Supply Chain Modeler
Perangkat
dalam bentuk model yang dapat digunakan secara mudah guna mengarahkan serta
mengontrol supply chain. Melalui model ini, mekanisme kerja dari konsep supply
chain dapat diamati.
h. Optimizer
Optimizer ibarat jantung dari sistem supply chain management. Didalamnya terkandung linear dan integer programming, non-linear programming, heuristics and genetic algorithm. Genetic algorithm adalah suatu computing technology yang mampu mencari serta menghasilkan solusi terbaik atas jutaan kemungkinan kombinasi atas setiap parameter yang digunakan.
BAB
3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penerapan Supply Chain Management (SCM) yang didukung
oleh teknologi informasi dan internet yang semakin berkembang dan maju akan
dapat meminimalisir pengeluaran dan memaksimalkan keuntungan yang didapat.
Dengan adanya Supply Chain Management (SCM), para pelaku bisnis dapat
menciptakan produk yang berkualitas dengan efektif dan efisien.
Dengan penerapan Supply Chain Management (SCM), proses pengadaan barang, pengiriman barang bahkan sampai transaksi dapat dilakukan secara terkoordinasi dan real time. Dengan bantuan internet, semua orang dapat mengakses dimana dan kapan saja tidak terbatas oleh waktu.
Daftar
pustaka
http://gmanagement2016.blogspot.com/2018/03/sistem-informasi-management
https://www.frisianflag.com/
0 Comments